Showing posts sorted by relevance for query peningkatan-kreativitas-peserta-didik. Sort by date Show all posts
Showing posts sorted by relevance for query peningkatan-kreativitas-peserta-didik. Sort by date Show all posts

Nih Guru Sebagai Tonggak Pendidikan

Pendidikan merupakan investasi bagi suatu bangsa sebagai upaya untuk menghasilkan generasi bangsa yang bisa bersaing dan merubah bangsa menjadi suatau bangsa yang sanggup menjunjung tinggi norma, nilai, dan ilmu pengetahuan. Guru mempunyai tugas yang sangat besar dalam dunia pendidikan, guru tidak hanya sekadar profesi tapi merupakan bentuk dedikasi kepada bangsa. Guru ialah sosok yang penting di dalam dunia pendidikan. Guru merupakan barometer yang sanggup merubah sikap siswa melalui acara pembelajaran. Kemampuan, Minat, bakat, dan potensi-potensi yang dimiliki siswa tidak sanggup berkembang dengan optimal bila tanpa proteksi guru. Dalam hal ini guru harus memperhatikan siswa secara individu, lantaran setiap penerima didik mempunyai perbedaan. Jadi, tugas guru sangat dibutukan semoga penerima didik tidak menganggap perbedaan yang mereka miliki menjadi sebuah kendala dalam pendidikan tetapi menjadikannya sebagai motivasi bagi mereka. Karena intinya guru ialah sosok yang serba bisa dan serba tahu dalam menawarkan pengetahuannya pada siswanya dengan cara yang sesuai dengan perkembangan anak didik.

: Cara Meningkatkan Kreativitas Peserta Didik

Selain menjadi barometer bagi siswa, guru juga menjadi barometer bagi masyarakat lantaran segala tindakanya sanggup dijadikan pedoman dalam mengambil suatu kebijakan. Oleh karen itu, guru harus bisa menguasai psikologi sosial dan mempunyai pengetahuan mengenai hubungan antar manusia, mempunyai kemampuan dalam berhubungan dengan masyarakat, serta bisa menyesuaikan diri dengan baik dengan masyarakat setempat. Oleh alasannya ialah itu, bila guru membuat kesalahan maka mereka gampang menerima kecaman dari masyarakat sekitar yang hasilnya merusak nama baik semua guru di Indonesia. Karena, bagi masyarakat guru ialah sosok yang menjadi pola bagi kehidupan. Pembentukan guru sebagai tonggak pendidikan membutuhkan proses yang harus berjalan selaras supaya membuat guru yang mempunyai huruf dan berkepribadian. Proses awal dari seorang guru ialah ada tidaknya “panggilan” menjadi guru , lantaran bila seseorang tidak terpanggil menjadi guru, beliau memang guru tapi bukan guru yang sesungguhnya. Guru haruslah mempunyai tujuan untuk menyiapkan anak bangsa yang mempunyai kulalitas.

Jika seorang guru mempunyai kepribadian yang baik, maka Dia akan panutan yang baik untuk siswa dan masyarakat, sehingga guru menjadi sosok yang pantas untuk ditiru sikapnya. Jadi, kepribadianlah dan pengetahuan yang luaslah yang memilih kesuksesan seorang guru. Karakteristik kepribadian seorang guru yang dikatakan berhasil dalam menjalankan profesinya mencakup keterbukaan psikologis dan fleksibelitas kognitif. Fleksibelitas kognitif merupakan cara berpikir dan tindakan yang secara simultan sesuai dalam kondisi tertentu. Disamping itu, seorang guru yang profesional sanggup juga terlihat dari sikap mental dan komitmennya terhadap peningkatan kualitas keprofesionalnya dengan memakai aneka macam cara dan strategi. Guru haruslah membuatkan dirinya sesuai dengan tuntutan zaman sehingga keberadaan guru akan selalu menawarkan makna profesional didalam menjalankan profesinya sebagai guru. Demikianlah ulasan mengenai guru sebagai tonggak pendidikan

Nih Fatwa Pelaksanaan Simposium Guru Dan Tenaga Kependidikan Tahun 2016

Sahabat guru Indonesia maupun pembaca setia blog yang ingin mengikuti Simposium Guru Dan Tenaga Kependidikan Tahun 2016. admin sarankan anda membaca "Pedoman Pelaksanaan Simposium Guru Dan Tenaga Kependidikan Tahun 2016" biar mengetahui apa saja Persyaratan Peserta, Topik Simposium, Dokumen yang Harus dilengkapi , Sistematika Penulisan, sistem penilaian dan juga informasi penting lainnya. Nah untuk lebih jelasnya pada posting kali ini akan admin tuliskan secara lengkap sehingga lebih gampang dipahami para penerima Simposium Guru Dan Tenaga Kependidikan Tahun 2016. Selamat membaca.

DOWNLOAD Pedoman Pelaksanaan Simposium Guru Dan Tenaga Kependidikan Tahun 2016 FORMAT PDF - DISINI

Adapun pedoman yang admin sampaikan ini bersumber dari website resmi kementerian pendidikan dan kebudayaan yang beralamat di http://simposium.gtk.kemdikbud.go.id/. Untuk lebih jelasnya eksklusif saja baca dan pahami secara berdikari oleh bapak dan ibu guru. terima kasih

Pedoman Pelaksanaan Simposium Guru Dan Tenaga Kependidikan Tahun 2016

Sahabat guru Indonesia maupun pembaca setia blog guru Nih Pedoman Pelaksanaan Simposium Guru Dan Tenaga Kependidikan Tahun 2016

Simposium GTK Tingkat Nasional merupakan wahana yang mempunyai kegunaan untuk menuangkan ide, gagasan, dan mencari pemecahan problem strategis wacana pendidikan dengan melibatkan unsur pakar perguruan tinggi, praktisi pendidikan, pemerhati pendidikan, LSM pendidikan, serta guru, dan tenaga kependidikan berprestasi tingkat nasional. Simposium ini juga mempresentasikan karya ilmiah dan penemuan pembelajaran guru dalam bentuk seminar dan ekspo hasil karya ilmiah serta penemuan pembelajaran guru, pamong belajar, tutor dan penilik. Berdasarkan amanat undang-undang tersebut di atas, maka pada tahun 2016 akan menyelenggarakan acara Simposium Tingkat Nasional pada tanggal 24-25 November 2016.

DAFTAR ISI
  • KATA PENGANTAR ...............................................I
  • DAFTAR ISI.............................................................. II
  • BAB I PENDAHULUAN
  • Rasionalisasi ........................................ .3
  • Dasar Hukum ......................................... ..3
  • Tujuan .................................................. ..4
  • Manfaat .......................................4
  • Dampak ........................................................ ..4
  • BAB II PENGERTIAN, PERSYARATAN, SASARAN, DAN SIFAT PENYELENGGARAAN
  • Pengertian ..................................................................... 5
  • Persyaratan Peserta.............................. 5
  • Topik Simposium................................... 6
  • Dokumen yang Harus Diserahkan ........................ 6
  • Sistematika Penulisan................................ 6
  • Teknik Penulisan Naskah ............................. 7
  • Sasaran Simposium........... ......................... 7
  • Sifat Penyelenggaraan Simposium......................... 7
  • BAB III KEPANITIAAN, PENJURIAN, DAN MEKANISME PENYELENGGARAAN
  • Kepanitiaan ........................... 8
  • Penilaian dan Penjurian...........................................8
  • Jadwal Penyelenggaraan .......................... 9
  • Penghargaan.................................. 9
  • Pembiayaan ............................. 9
  • Mekanisme Penyelenggaraan ................... 9
  • BAB IV PENUTUP....................................11

Sahabat guru. Tujuan Umum Kegiatan ini dilaksanakan untuk mendorong kreativitas GTK dalam menghasilkan karya ilmiah yang strategis atau permasalahan terkini di bidang pendidikan. sedangkan Tujuan Khususnya ialah sebagai berikut:

  1. Meningkatkan kompetensi GTK dalam pelaksanaan kiprah dan profesinya;
  2. Menambah wawasan, pemahaman, pengalaman GTK dalam melaksanakan kiprah profesinya;
  3. Mencari, menggali dan menemukan pandangan gres karya terbaik;
  4. Memberikan penghargaan atas pandangan gres karya terbaik GTK.

Sedangkan manfaat dari acara simposium Guru ini ialah sebagai berikut

  1. Meningkatnya kompetensi GTK dalam pelaksanaan kiprah dan profesinya;
  2. Bertambahnya wawasan, pemahaman, pengalaman GTK dalam melaksanakan tugas
  3. profesinya;
  4. Adanya, pandangan gres karya terbaik GTK;
  5. Terlaksananya pinjaman penghargaan atas pandangan gres karya terbaik GTK

Pada BAB II dijelaskan juga wacana PENGERTIAN, PERSYARATAN, SASARAN, DAN SIFAT PENYELENGGARAAN acara Simposium gtk 2016 sebagaimana admin tuliskan dibawah ini

A. Pengertian

Simposium ialah pertemuan antara GTK, Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah di seluruh Indonesia untuk mengemukakan dan menampilkan karya tulis berupa ide, gagasan, dan solusi yang paling efektif wacana isu-isu strategis sesuai dengan 10 topik yang telah ditetapkan oleh Ditjen GTK.

Guru ialah pendidik profesional dengan kiprah utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi proses pembelajaran pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.

Tenaga Kependidikan ialah anggota masyarakat yang mengabdikan diri dan diangkat untuk menunjang penyelenggaraan pendidikan.

Sedangkan Mengenai persyaratan penerima sendiri terdiri dari persyaratan Umum dan khusus yang bisa anda baca melalui goresan pena dibawah

1. Persyaratan Umum

a. Guru dan/ atau Tenaga Kependidikan jenjang PAUD Dikmas, Dikdas, dan Dikmen
b. Memiliki NUPTK atau NRG
c. Memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).
d. Sehat jasmani dan rohani (dibuktikan dengan surat keterangan dokter)

2. Persyaratan Khusus

a. Membuat dan menyerahkan artikel sesuai dengan topik yang telah ditetapkan;
b. Satu orang calon penerima hanya mengirimkan satu artikel;
c. Artikel harus orisinil merupakan hasil karya sendiri;
d. Artikel belum pernah dipublikasikan dan/atau tidak sedang diikutkan dalam perlombaan tingkat nasional yang sejenis;
e. Tulisan tidak mengandung unsur SARA;
f. Artikel dikirim melalui laman http://simposium.gtk.kemdikbud.go.id dalam format pdf (bukan format JPG);

Nah menurut pedoman simposium kemdikbud tahun 2016, maka Topik Simposium ada 10 yang bisa dipelajari. Untuk lebih jelasnya berikut admin tuliskan

10 topik Simposium Guru Tahun 2016

1. Penguatan Pendidikan Karakter di Satuan Pendidikan

Penguatan Pendidikan abjad di satuan pendidikan (sekolah) menjadi sangat penting dan diperlukan sanggup menjadi solusi dalam perbaikan kualitas sumber daya manusia/siswa sehingga melahirkan generasi yang berkarakter dan menghormati nilainilai luhur bangsa dan agama.

Anda sanggup mengangkat permasalahan-permasalahan di lapangan terkait karakter, misalnya:

(1) “Mewujudkan Sekolah yang Aman dan Nyaman Bagi Peserta Didik”, mengingat masih maraknya kekerasan dalam pendidikan, baik yang dilakukan oleh siswa terhadap siswa, oleh siswa terhadap guru, oleh guru terhadap siswa, dan oleh orangtua terhadap guru, berikan solusi mengatasinya. Dalam UU Perlindungan Anak, kekerasan dalam bentuk dan tujuan apapun tidak lagi diperkenankan dalam pendidikan.

(2) “Menguatkan nilai-nilai Kebangsaan dan penghargaan atas kebhinekaan di Sekolah”, mengingat mulai tumbuhnya sikap-sikap anti keragaman di kalangan siswa yang sanggup mengancam persatuan, kesatuan dan kebhinekaan di Indonesia.

(3) “Mewujudkan tata kelola Sekolah yang Baik, Transparan dan Akuntabel”, megingat masih maraknya pungli dan praktek korupsi di banyak sekali sekolah terkait pengelolaan keuangan yang berasal dari APBN dan APBD, sehingga jikalau tidak diatasi hal ini akan mengakibatkan pelayanan siswa terganggu dan kualitas pendidikan menurun

2. Optimalisasi Pendidikan Inklusi

Siswa berkebutuhan khusus menerima perlakukan yang bebeda dalam hal pelayanan pendidikan, sehingga dalam hal pelayanan pendidikannya harus terpisah dari bawah umur yang normal supaya proses pembelajaran tidak terganggu. Sekolah berkebutuhan khusus mengikuti model pendidikan model segresi menempatkan siswa berkebutuhan khusus di sekolah khusus (SLB). Mulai dari Sarana dan prasaran pembelajaran, kurikulum dan guru harus khusus tidak sama dengan sekolah pada umumnya.

Saudara sanggup menuliskan “tantangan dan impian dalam Optimalisasi Pendidikan Inklusi”.

Siswa penyandang disabilitas harus menerima perlakukan yang sama dalam hal pelayanan pendidikan, sehingga dalam hal pelayanan pendidikannya mereka sanggup bersekolah di sekolah-sekolah umum yang ditunjuk menyelenggarakan pendidikan inklusi. Sekolah tersebut wajib melaksanakan pelayanan pada siswa berkebutuhan khusus tersebut mulai dari sarana dan prasarana pembelajaran hingga gurunya. Jika Ujian Nasional pun pemerintah wajib menyediakan soal Braille bagi siswa tunanetra.

Saudara sanggup menuliskan :

(1) Tantangan dan impian dalam Penerapan Pendidikan Inklusi di Sekolah Umum.
(2) Kendala Sekolah Umum penyelenggara Pendidikan Inklusi dalam Pelayanan Berkualitas bagi siswa Berkebutuhan Khusus.
(3) Praktek Terbaik Pelayanan Pendidikan Inklusi di Sekolah Umum.

3. Revitalisasi Sekolah Menengah kejuruan dalam Menghadapi Daya Saing Ketenagakerjaan

Pemerintah sedang menggalakkan pendidikan vokasi dan berencana menambah jumlah Sekolah Kejuruan berkali-kali lipat dari yang sudah ada. Hal ini diarahkan untuk menyediakan tenaga kerja terampil di dunia usaha. Langkah ini tentu saja akan menghadapi banyak sekali hambatan dan tantangan. Untuk itu anda sanggup menuliskan:

  1. Tantangan dan Harapan Pendidikan Kejuruan di Indonesia
  2. Kendala Pendidikan Kejuruan di sekolah Negeri
  3. Praktik Terbaik Pendidikan Kejuruan di Indonesia
  4. Kompetensi Apa Yang Sesuai Kebutuhan dan Tuntutan Pasar
  5. Upaya Mengembangkan Pendidikan Kejuruan Kemaritiman dalam Upaya Menunjang Indonesia sebagai Poros Maritim.
4. Membangun Budaya Literasi di Satuan Pendidikan

Budaya menyerupai disebutkan wikipedia.org diartikan sebagai sesuatu yang akan memengaruhi tingkat pengetahuan, dan mencakup sistem pandangan gres atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Sedangkan literasi dalam Kamus besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai sesuatu yang bekerjasama dengan tulis-menulis. Dalam konteks kekinian, literasi atau literer mempunyai definisi dan makna yang sangat luas. Literasi bisa berarti melek teknologi, politik, berpikiran kritis dan peka terhadap lingkungan sekitar. Maka secara sederhana, budaya literasi sanggup didefinisikan sebagai kemampuan menulis dan membaca masyarakat dalam suatu Negara.

Membaca dan menulis belum mengakar berpengaruh dalam budaya bangsa kita. Masyarakat lebih sering menonton atau mendengar dibandingkan membaca apalagi menulis. Kondisi di atas tidak hanya pada kalangan awam (masyarakat umum), lingkungan berakal atau dunia pendidikan pun masih jauh dari apa yang disebut budaya literasi. Peserta didik belum tertanam kecintaan membaca. Bahkan tak sedikit dari para guru yang juga sama keadaanya. Itu bisa dibuktikan dengan minimnya jumlah buku yang dimiliki mereka. Perpustakaan sekolah yang tak terawat sanggup menjadi saksi bisu betapa civitas akademika itu jauh dari budaya literasi. Sebab itu, di awal tahun pelajaran 2015-2016 yang lalu, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan melalui Permendikbud nomor 23 tahun 2015 wacana Penumbuhan Budi Pekerti, salah satu poinnya mewajibkan para siswa untuk membaca buku 10 – 15 menit sebelum jam berguru dimulai.

Ide, gagasan, atau pendapat yang sanggup digali terkait dengan budaya literasi :

 Pengalaman membiasakan baca – tulis di sekolah
 Mengelola perpustakaan sebagai sentra sumber berguru yang menyenangkan
 Membaca dan Menulis, Kompetensi Dasar yang harus dimiliki Pendidik

5. Profesionalitas Guru dan Tenaga Kependidikan melalui Guru dan Tenaga Kependidikan Pembelajar  Perubahan Paradigma Peningkatan Kapasitas GTK.
 Kesiapan GTK dalam menghadapi perubahan teknologi.
 Modalitas GTK Pembelajar

6. Pelindungan Guru dan Tenaga Kependidikan (Hukum, Profesi, K3 dan HaKI)

Perlindungan terhadap profesi guru dalam melaksanakan kiprah profesinya meliputi:

  • perlindungan hukum
  • proteksi profesi
  • proteksi keselamatan dan kesehatan kerja
  • Perlindungan tersebut didapatkan dari:
  • pemerintah
  • pemerintah daerah
  • masyarakat
  • organisasi profesi
  • satuan pendidikan tempat guru mengajar
7. Membangun Integritas di Satuan Pendidikan

Integritas ialah konsistensi dan keteguhan yang tak tergoyahkan dalam menjunjung tinggi nilai-nilai luhur dan keyakinan. Definisi lain dari integritas ialah suatu konsep yang menunjuk konsistensi antara tindakan dengan nilai dan prinsip. Pada kehidupan sehari-hari integritas diartikan sebagai kejujuran dan kebenaran dari tindakan seseorang. Strategi dan upaya kepala sekolah/guru dalam menumbuhkan Integritas di lingkungan sekolah.

8. Penilaian Kinerja Guru dan Tenaga Kependidikan
  • Masalah-masalah yang dihadapi dalam pelaksanaan Penilaian Kinerja Pendidik (guru, kepala sekolah, pamong belajar) yang objektif.
  • Solusi dalam pemecahan problem penilaian Kinerja Pendidik.
  • Masalah-masalah yang dihadapi dalam pelaksanaan Penilaian Kinerja Tenaga.
  • Kependidikan (pengawas sekolah, penilik) yang obyektif.
  • Solusi dalam pemecahan problem penilaian Kinerja Tenaga Kependidikan (pengawas sekolah, penilik).
9. Meningkatkan Mutu dan Akses Pendidikan di Daerah 3T
  • Peran pendidik dalam meningkatkan mutu dan saluran dalam proses pembelajaran di tempat khusus (3T).
  • Peran kepala sekolah dalam meningkatkan tata kelola sekolah di tempat khusus (3T). Peran pengawas sekolah dan penilik dalam melaksanakan supervisi di tempat khusus (3T). Best Practice dalam meningkatkan mutu dan saluran pendidikan di tempat khusus (3T).
10.Teknologi informasi sebagai media dan sumber pembelajaran

Perkembangan dunia teknologi sebagai sumber pembelajaran di kurun globalsasi menawarkan laba yang luar biasa terhadap dunia pendidikan.

Teknologi informasi dan komunikasi dalam acara pembelajaran dan perkembangan dunia pendidikan, serta efek teknologi informasi dalam menghasilkan keluaran penerima didik yang bermutu dan modern.

Pengaruh apa saja (positive dan negative) yang sanggup disimpulkan dalam perkembangan teknologi informasi.

Catatan: setiap tema penulisan bagi guru dan tenaga kependidikan harus diadaptasi pada jenjang pendidikannya.

SELENGKAPNYA...

Demikian info terkait dengan Pedoman Pelaksanaan Simposium Guru Dan Tenaga Kependidikan Tahun 2016. Semoga bermanfaat

Nih Rujukan Laporan Ptk Untuk Smp

 Jika berminat dapat mengunduhnya melalui link pilihan dibawah Nih Contoh Laporan PTK Untuk SMP

Contoh Laporan PTK Untuk SMP - ini kami bagikan lengkap dengan judul-judul berikut sebagai referensi. Jika berminat dapat mengunduhnya melalui link pilihan dibawah

1. PENERAPAN PENDEKATAN MODIFIKASI PERMAINAN SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FLYING SHOT DALAM PERMAINAN BOLA TANGAN : Penelitian Tindakan Kelas pada siswa kelas VIII Sekolah Menengah Pertama Negri 12 Bandung:

2. PENERAPAN PENDEKATAN TAKTIS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR CHEST PASS DAN BANK SHOT DALAM PERMAINAN BOLABASKET : Penelitian Tindakan Kelas di Sekolah Menengah Pertama Negeri 13 Bandung:

3. IMPLEMENTASI PENDEKATAN TAKTIS PADA PEMBELAJARAN AKTIVITAS PERMAINAN SEPAK BOLA DALAM UPAYA MENINGKATKAN NILAI KERJASAMA : Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas VII Sekolah Menengah Pertama YAS Bandung:

4. MENINGKATKAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK DALAM MEMBUAT KARYA SENI KRIYA KERAMIK MELALUI PENDEKATAN CTL : Penelitian Tindakan Kelas dalam Pembelajaran Seni Budaya di Kelas VII C Sekolah Menengah Pertama Negeri 3 Rajagaluh:

5. PENERAPAN COOPERATIVE LEARNING TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA KONSEP FOTOSINTESIS : Penelitian Tindakan Kelas di SDN Kordon II Kecamatan Cimenyan Kabupaten Bandung Tahun Ajaran 2011/2012:

Download PTK Sekolah Menengah Pertama Lengkap DISINI

MADRASAH TSANAWIYAH:(MTsPAI-01): PENERAPAN METODEDEMONSTRASI DAN TANYA JAWAB GUNA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VIIIH SEMESTER II DI MTSN KEDIRI 2


SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM (SKI):
(MTsSKI-01): PENERAPAN METODE RESITASI PADA MATA PELAJARANSEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM (SKI) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BALAJAR SISWA KELASVIII MTS NEGERI MALANG III

BAHASA ARAB:
(SMPARAB-01): PENGGUNAAN METODE DRILL DALAMMENGATASI KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATERI BAHASA ARAB DI KELAS VIII- DI MTSKEDIRI II. KEDIRI

BAHASA INDONESIA:
  1. (SMPBINA-01): MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS VIISEMESTER 1 Sekolah Menengah Pertama NEGERI 2 CANDI SIDOARJO DENGAN MENGGUNAKAN METODE CONFERENCE WRITING
  2. (SMPBINA-02): METODE DEMONSTRASI DALAM UPAYA MININGKATKAN PROSES BELAJAR DAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA PADA SISWA … TAHUN PELAJARAN…
  3. (SMPBINA-03): MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF DEDUKTIF MELALUI KALIMAT ACAKSISWA KELAS VII Sekolah Menengah Pertama NEGERI 1 DONGGO TAHUN PEMBELAJARAN 2011/2012
  4. (SMPBINA-04): PEMBERIAN MOTIVASIUNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS I A Sekolah Menengah Pertama NEGERI 03 BATU
  5. (SMPBINA-05):MENINGKATKAN PRESTASIBELAJAR MENGARANG BAHASA INDONESIA DENGAN METODE PEMBELAJARAN TERBIMBING PADASISWA KELAS…
  6. (SMPBINA-06): PENGUASAAN SISWA KELAS.....TAHUN PELAJARAN .....TENTANG DISTRIBUSI KATA-KATA BERSINONIM DALAM MENYUSUN KALIMAT EFEKTIF

BAHASA INGGRIS:
  1. (SMPBING-01): MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENGUNGKAPKAN MONOLOG DESCRIPTIVE LISAN SEDERHANA YANG BERTERIMA SISWA KELAS VIIA Sekolah Menengah Pertama NEGERI 2 JABON MENGGUNAKAN SISTIM ICARE
  2. (SMPBING-02): MENINGKATKANPRESTASI BELAJAR BAHASA INGGRIS  MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF  MODEL NUMBERED HEAD TOGETHER  PADA SISWA KELAS IX
  3. (SMPBING-03): MEMBANGUN PEMAHAMANDAN PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA INGGRIS MELALUI PERMAINAN PADA SISWA KELAS ……
  4. (SMPBING-04): MENINGKATKANKETERAMPILAN MENGUNGKAPKAN MONOLOG DESCRIPTIVE LISAN SEDERHANA YANG BERTERIMA SISWA KELAS VIIA Sekolah Menengah Pertama NEGERI 2JABON MENGGUNAKAN SISTIM ICARE
  5. (SMPBING-05): MENINGKATKANPRESTASI BELAJAR BAHASA INGGRIS MELALUI  PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODELTGT   PADA SISWA KELAS……

ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA):
  1. (SMPIPA-01): PENINGKATANHASIL BELAJAR TENTANG KEMAMPUAN MENGHANTAR PANAS BERBAGAI BENDA DENGAN METODEEKSPERIMEN PADA SISWA KELAS VI SDN SIDOMULYO 04 PRONOJIWO LUMAJANG
  2. (SMPIPA-02): PENGARUH MINAT BELAJAR SISWA SLTPNEGERI 7 MAKASAR TERHADAPHASIL BELAJAR BIOLOGI
  3. (SMPIPA-03): EFEKTIVITASPEMBELAJARAN KONTEKSTUAL MODEL PENGAJARAN BERBASIS MASALAH DALAM MENINGKATKANPRESTASI DAN PENGUASAAN MATERI PELAJARAN IPA PADA SISWA …TAHUNPELAJARAN ....
  4. (SMPIPA-04): PENGARUH MINAT BELAJAR SISWA SLTP NEGERI 7 MAKASSAR TERHADAPHASIL BELAJAR BIOLOGI
  5. (SMPIPA-05): PENERAPANPEMBELAJARAN BERMAIN PERAN DAPAT MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJARBIOLOGI SISWA KELAS VII Sekolah Menengah Pertama NEGERI III BAYAN TAHUN PELAJARAN 2007/2008
  6. (SMPIPA-06): STRATEGIPEMBELAJARAN KONTEKSTUAL MODEL PENGAJARAN  BERBASIS PROYEK/TUGAS DALAMMENINGKATKAN PRESTASI BELAJARBIOLOGI PADA SISWA KELAS ……NEGERI ……TAHUN .....
  7. (SMPIPA-07):UPAYA MENINGKATKANPEMAHAMAN KONSEP-KONSEPBIOLOGIDENGAN MENGGUNAKAN MEDIA CHARTA, MODEL DAN Lomba Kompetensi Siswa … PADA SISWA KELAS ……NEGERI …TAHUN ....
  8. (SMPIPA-09): PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TGT (Teams Game Tournaments) UNTUK MENINGKATKANMOTIVASI DAN PRESTASI  BELAJAR SISWA SMPDARUL ULUM AGUNG MALANG
  9. (SMPIPA-11): PENERAPAN METODEDEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS….. 
  10. (SMPIPA-12): UPAYA MENINGKATKANPRESTASI BELAJAR IPA DENGAN METODE PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY) PADA SISWA KELAS …TAHUN PELAJARAN ....
  11. (SMPIPA-13): STRATEGI BELAJARMENGAJAR DENGAN MENERAPKAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN PRESTASIBELAJAR IPA PADA SISWA KELAS ……TAHUN PELAJARAN ......
  12. (SMPIPA-14): MENINGKATKAN PRESTASIDAN MOTIVASI BELAJAR IPA DENGAN MENERAPKAN PENGAJARAN BERBASIS INKUIRI PADASISWA KELAS … TAHUN PELAJARAN .....
  13. (SMPIPA-15): PENERAPAN CARABELAJAR AKTIF MODEL PENCOCOKAN KARTU INDEKS DALAM MEMBANTU PENGUASAAN MATERIPELAJARAN SAINS PADA SISWA KELAS …TAHUN PELAJARAN ......
  14. (SMPIPA-16): PENGGUNAAN MEDIA CHARTA, MODEL DAN Lomba Kompetensi Siswa UNTUKMENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS … TAHUN PELAJARAN.....
  15. (SMPIPA-17): MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA MELALU METODENUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) PADA SISWA KELAS …TAHUN PELAJARAN...
  16. (SMPIPA-19): PENGARUH PENGGUNAAN METODE EKSPERIMEN TERHADAP PRESTASIBELAJAR FISIKA PADA MATERI PEMUAIAN SISWA KELAS VII SEMESTER I Sekolah Menengah Pertama NEGERI 2 MOYOHULU TAHUN PELAJARAN .....
  17. (SMPIPA-20): PENERAPANMODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENTTEAMS ACHIEVEMENT DIVISION) TERHADAP PRESTASI BELAJAR FISIKA PADA MATERI BESARAN DANSATUAN SISWA  KELAS VII Sekolah Menengah Pertama NEGERI 1 MOYO HULU TAHUN PELAJARAN 2011/2012
  18. (SMPIPA-21): MENINGKATKAN PRESTASIBELAJAR SAINS MELALUI GABUNGAN METODE CERAMAH DENGAN METODE KOOPERATIF MODELTPS (THINK PAIR SHARE) PADA SISWA KELAS……
  19. (SMPIPA-22): EFEKTIVITASPEMBELAJARAN KONTEKSTUAL MODEL PENGAJARAN BERBASIS MASALAH DALAM MENINGKATKANPRESTASI DAN PENGUASAAN MATERI PELAJARAN FISIKA  PADA SISWA ……TAHUN PELAJARAN......

ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS):


  1. (SMPIPS-01): PENERAPAN GABUNGAN METODE CERAMAH DENGAN METODESIMULASI UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL PADA SISWAKELAS ……. TAHUN PELAJARAN……
  2. (SMPIPS-02): PENERAPAN GABUNGAN METODE CERAMAH DENGAN METODESUMBANG SARAN UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL PADASISWA KELAS ……TAHUN PELAJARAN .....
  3. (SMPIPS-03): MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIALMELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL LEARNING TOGETHER PADA SISWA…….TAHUN PELAJARAN 2001/2002
  4. (SMPIPS-04): PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBEREDHEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPS PADA SISWA KELASVIII.E MTs NEGERI  MODEL SELONG  TAHUN PELAJARAN 2010-2011
  5. (SMPIPS-05): MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIALMELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL GROUP INVESTIGATION(GI) PADA SISWA KELAS…….TAHUN PELAJARAN .......
  6. (SMPIPS-06): STRATEGI METODE PENGAJARAN AUTENTIK DALAM MENINGKATKANPROSES DAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL PADA SISWA KELAS…….TAHUN PELAJARAN .......

MATEMATIKA:
  1. (SMPMTK-01): MEMINIMALKAN KESULITAN BELAJAR MATERI PERSAMAANGARIS LURUS  PADA SISWA KELAS VIII – ESMP NEGERI 4 SIDOARJO DENGAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVIS
  2. (SMPMTK-02): PENERAPAN METODE KOOPERATIF MODEL TAPPS SEBAGAI UPAYAMENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS ... TAHUNPELAJARAN .....
  3. (SMPMTK-03): PENERAPAN METODE KOOPERATIF MODEL TGT (TEAM GAMESTOURNAMENT) SEBAGAI ALTERNATIF MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA PADASISWA KELAS … PELAJARAN ....
  4. (SMPMTK-04): PENERAPAN METODE KOOPERATIF MODEL THINK-PAIR-SHAREUNTUK MENINGKATKAN KUALITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA PADA ……TAHUN PELAJARAN .......
  5. (SMPMTK-05): MENINGKATKANKETAHANAN PRIBADI SISWA KELAS VIIA Sekolah Menengah Pertama NEGERI 2 SEDATI DALAM BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARANKOOPERATIF TIPE STAD
  6. (SMPMTK-06): KEEFEKTIVAN MODELPEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN JIGSAW II TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKAPOKOK BAHASAN TEOREMA PYTHAGORAS PADA SISWA KELAS II SEMESTER 1 SMPN 10 SEMARANG TAHUN PELAJARAN .......
  7. (SMPMTK-07): MODEL PEMBELAJARANKOOPERATIF TIPE TEAMS-GAMES- TOURNAMENT(TGT) SEBAGAIUPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFANBELAJAR MATEMATIKA SISWA PADA POKOK BAHASAN PELUANGDAN STATISTIKA DI Sekolah Menengah Pertama NEGERI 4 DEPOKYOGYAKARTA KELAS IX C

 PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI):

  1. (SMPPAI-01): PENERAPAN METODEDISKUSI DAN TANYA JAWAB DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA MATAPELAJARAN PAI KELAS VIII-A Sekolah Menengah Pertama NEGERI I BATU
  2. (SMPPAI-02): IMPLEMENTASI METODE CERAMAH DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PENDIDIKANAGAMA ISLAM DI KELAS IX Sekolah Menengah Pertama NEGERI 01 BATU
  3. (SMPPAI-03): IMPLEMENTASI METODE DISKUSI  DALAM MENINGKATKAN  PRESTASI BELAJAR (PELAJARAN PENDIDIKANAGAMA ISLAM)  SISWA KELAS IX Sekolah Menengah Pertama NEGERI 01 BATU
  4. (SMPPAI-04): UPAYA MENINGKATKANPRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DENGAN MENERAPKAN MODELPEMBELAJARAN KOLABORASI PADA SISWA KELAS …. Sekolah Menengah Pertama ... TAHUN PELAJARAN ...
  5. (SMPPAI-05): UPAYA MENINGKATKANPRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DENGAN MENERAPKAN MODELPEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERBASIS MASALAH PADA SISWA KELAS ….SMP ... TAHUN ...
  6. (SMPPAI-06): PENINGKATAN PEMAHAMANMATERI PAI DENGAN MELAKUKAN PENDAMPINGAN DILUAR JAM EFEKTIF KBM
  7. (SMPPAI-07): IMPLEMENTASI METODE THE STUDENT GROUP DALAM UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP MATAPELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI KELAS  IX E Sekolah Menengah Pertama NEGERI 01 BATU

PENDIDIKAN JASMANI, OLAHRAGA DAN KESEHATAN (PJOK)/PENJASKES:
  1. (SMPPJOK-01):UPAYAPENGEMBANGAN PRESTASI OLAH RAGA BADMINTON MELALUIMETODE TEKNIK KETRAMPILAN PADA SISWA………. TAHUN PELAJARAN………
  2. <
  3. (SMPPJOK-02): UPAYA   MENINGKATKAN  HASIL  BELAJAR   OLAHRAGALOMPATJAUH GAYA JONGKOK DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA “KARDUS” MELALUI MODEL RESPIROKAL PADASISWA KELAS VII² SEMESTER GANJIL Sekolah Menengah Pertama NEGERI 5 SABANG TP 2012/2013
  4. (SMPPJOK-03): UPAYA PENINGKATANKELINCAHAN DAN KECEPATAN DALAM BERMAIN SEPAK BOLA PADA SISWA KELAS …TAHUN PELAJARAN…
sumber

Selamat tiba di Guruprofe.blogspot.com Demikianlah wacana Contoh judul laporan Penelitian Kelas untuk SMP, Jika ada kekurangan mohon dikoreksi, untuk segera direvisi. terima kasih