Setelah kemarin dihebohkan dengan isu mengenai "Resonansi Finansial" Sekarang giliran isu perihal "full day School" yang direspon negatif oleh para guru. Sebelumnya admin telah mengingatkan semoga sebelum mengambil kesimpulan atas info yang dibaca di media umum dan dibagikan ke publik mohon untuk menyaring terlebih dahulu dari mana sumber infonya sehingga tidak pribadi menjudge sebuah informasi, kecuali berita/info yang didapat resmi dari kemendikbud. Ingat ya pak bu kini banyak isu yang menyesatkan alias hoax sehingga harus lebih hati-hati lagi. Nah menanggapi isu yang beredar akhir-akhir ini mengenai gagasan yang dilontarkannya mengenai penambahan jam di sekolah yang dirubah oleh medsos menjadi Full day school kesannya mendikbud muhadjir effendy angkat bicara dan menjelaskan maksud tersebut, adapun menurut dari sumber yang cukup sanggup dipercaya yakni kompas.com. berikut penjelasannya
Mendikbud: Mohon untuk Tidak Menggunakan Kata-kata "Full Day School"
Berdasarkan informasi yang amdin blog guru-id kutip dari kompas.com, ternyata yang dimaksud full day school yang disebarkan para pembuat isu di media umum fb ialah penambahan acara sehabis jam berguru atau bahasa kerennya "co-ekstrakurikuler"
Ia menjelaskan, sistem co-ekstrakurikuler ini sesuai Nawacita yang diusung Presiden Joko Widodo (Jokowi). "Yang menyatakan bahwa perlunya pendidikan karakter, kebijaksanaan pekerti, terutama ditekankan pada level pendidikan dasar," kata dia Menurut Muhadjir, porsi pendidikan dan pengetahuan yang diterima siswa dalam jadwal ini terbagi atas dua hal.
Siswa sekolah dasar mendapat 70 persen untuk pendidikan aksara dan 30 persen pengetahuan. Sementara itu, bagi siswa SMP, porsinya ialah 60 persen pendidikan aksara dan 40 persen pengetahuan. Ia mengatakan, jadwal ini masih dalam kajian dan masuk akal kalau menimbulkan pro dan kontra.
Menurut Muhadjir, banyak sekali respons masyarakat itu justru baik bagi Kemendikbud dan pematangan jadwal co-ekstrakurikuler. Dengan banyaknya masukan dari masyarakat, maka jadwal ini benar-benar teruji, apakah sempurna atau tidak untuk diterapkan.
"Ini kan masih gagasan, kami ingin sanggup masukan, saya justru kalau ada orang yang pribadi terima justru curiga. Dikritisi dahulu itu berarti tanda masyarakat kritis, bagus. Saya juga bahagia kalau pandangan gres itu diuji benar sehingga benar-benar matang. Makara kalau saya insya Allah tidak punya beban itu (kalau ada penolakan)," kata dia.
Kemendikbud, lanjut Muhadjir, tengah melaksanakan kajian mendalam dengan melibatkan pakar pendidikan dan pakar psikologi. Setelah kajian selesai, jadwal ini akan disampaikan kembali kepada Presiden Jokowi.
Jika dinilai tidak sempurna sasaran, maka Kemendikbud akan mencari jadwal lain yang sejalan dengan Nawacita. "Sebagai perintah dari Presiden alasannya ialah saya merupakan pembantu beliau. Bukan saya mengada-ada alasannya ialah (ide) saya bersumber dari ini (pedoman Nawacita). Nanti kalau ini belum sanggup dilaksanakan, nanti saya cari jadwal yang lain," kata mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Malang itu.
sekian share jadwal Full Day School Menurut Mendikbud, semoga bermanfaat dan menambah wawasan. Ingat jangan gampang terpancing dengan isu di media sosial. Terima kasih
sumber