Pembelajaran tematik merupakan pembelajaran terpadu dengan disertai tema untuk menghubungkan beberapa mata pelajaran dengan tujuan untuk memperlihatkan siswa pengalaman yang bermakna. Pembelajaran tematik mempunyai karakteristik yaitu: siswa sebagai sentra dalam proses pembelajaran, memisahkan setiap pelajaran tidak terlihat, memperlihatkan pengalaman yang bermakna kepada siswa, fleksibel dan memperlihatkan konsep dari beberapa mata pelajaran pada proses pembelajaran. Landasan yang dipakai pembelajaran tematik ada 3, yaitu: psychologis, filosofis, dan yuridis. Pembelajaran tematik mempunyai prinsip untuk mengintegrasikan pembelajaran dengan lingkungan. Kelebihan dari pembelajaran tematik ialah: menyenangkan, memperlihatkan siswa pengalaman, hasil mencar ilmu sanggup bertahan dalam jangka waktu yang lama, bermakna, berkesan, membuatkan keterampilan siswa dalam berfikir, menumbuhkan perilaku sosial, komunikasi, perilaku toleransi dan tanggap, memperlihatkan aktifitas yang mempunyai sifat nyata.
Pembelajaran tematik merupakan pembelajaran yang dibentuk menurut tema-tema yang berbeda. Pada setiap tema akan dibahas lebih luas dalam setiap mata pelajaran. Contohnya, tema “Air” sanggup ditinjau dari mapel IPA dan Matematika. Selain itu, tema tersebut sanggup ditinjau dari mapel lain, menyerupai IPS, Penjasorkes, Bahasa Indonesia dan SBK. Pembelajaran tematik memperlihatkan keluasan dan implementasi kurikulum yang lebih dalam, sekaligus menyediakan kesempatan kepada siswa untuk membuatkan dinamika di dalam dunia pendidikan. Tematik ialah epitome dari semua bahasa pembelajaran yang menciptakan siswa untuk secara aktif menjawab pertanyaan dan memuaskan rasa ingin tau mereka dengan penghayatan alamiah perihal lingkungan di sekitar mereka.
Penerapan pembelajaran tematik di sd dilakukan dengan melewati beberapa proses seperti: pemetaan KD, tema, analisis indikator, penentuan jaringan tema, pembuatan silabus, dan RPP. Sedangkan dalam melakukan pembelajaran dalam kelas diawali dengan pendahuluan kemudian inti, akhir, dan evaluasi. Evaluasi pada pembelajaran tematik didasarkan pada proses dan hasil mencar ilmu siswa. Untuk menilai siswa guru memperlihatkan penilaian dengan memperlihatkan non tes atau tes menyerupai tes tertulis, perbuatan, catatan perkembangan siswa, mulut dan portofolio. Penilaian ini tidak menjadi satu melalui tema, tetapi dipisahkan sesuai KD, hasil belajar, dan indikator dari setiap mata pelajaran.
Penerapan pembelajaran tematik di sd ialah suatu hal yang sanggup dianggap gres dan guru belum memahaminya dengan mendalam, sehingga penerapanya belum sanggup menyerupai ynag diharapkan. Sebagian guru masih merasa kesulitan dalam menerapkan pembelajaran tematik. Hal ini alasannya guru masih belum menerima pembinaan lebih dalam perihal pembelajaran tematik. Selain itu, guru juga masih merasa kesulitan meninggalkan kebiasan dalam pembelajaran yang lalu. Pelaksanaan pembelajaran tematik di SD kini lebih difokuskan di kelas awal menyerupai kelas 1, 2, dan 3 dimana siswa tersebut termasuk anak usia dini, walaupun bergotong-royong pendekatan pembelajaran tematik sanggup dilakukan di seluruh kelas
EmoticonEmoticon