Evaluasi Diri Sekolah (EDS) itu apa ya? mari kita ungkap secara detil ada pengertian apa yang terdapat pada ketiga kata tersebut. Menurut Kamus besar bahasa indonesia Evaluasi artinya upaya penilaian secara teknis. Sedangkan diri merupakan kata kerjaatau embel-embel yakni melengkapi kata sekolah jadi EDS bisa didefinisikan penilaian terhadap Sekolah. nah siapa yang menilainya? jawabnya yaitu Tim Pengembang sekolah. Lalu bagaimana cara penilaiannya? jawabnya melalui Instrumen, namun dalam hal ini banyak yang harus dipersiapkan kepala sekolah dalam melaksanakan EDS tahun 2016 ini.
Nah untuk klarifikasi lengkap ihwal EDS. Silahkan baca postingan yang admin tuliskan dibawah
1. Pengertian Evaluasi Diri Sekolah
Sahabat guru-id yang berbahagia, Evaluasi diri sekolah yaitu proses yang mengikutsertakan semua pemangku kepentingan untuk membantu sekolah dalam menilai mutu penyelenggaraan pendidikan menurut indikator-indikator kunci yang mengacu pada 8 Standar Nasional Pendidikan (SNP).
Melalui EDS kekuatan dan kemajuan sekolah sanggup diketahui dan aspek-aspek yang memerlukan peningkatan sanggup diidentifikasi. Proses penilaian diri sekolah merupakan siklus, yang dimulai dengan pembentukan TPS, training penggunaan Instrumen, pelaksanaan EDS di sekolah dan penggunaan alhasil sebagai dasar penyusunan RPS/RKS dan RAPBS/RKAS.
TPS mengumpulkan gosip dari banyak sekali sumber untuk menilai kinerja sekolah menurut indikator-indikator yang dirumuskan dalam Instrumen. Kegiatan ini melibatkan semua pendidik dan tenaga kependidikan di sekolah untuk memperoleh gosip dan pendapat dari seluruh pemangku kepentingan sekolah.
EDS juga akan melihat visi dan misi sekolah. Apabila sekolah belum mempunyai visi dan misi, maka diharapkan acara ini akan memacu sekolah menciptakan atau memperbaiki visi dan misi dalam mencapai kinerja sekolah yang diinginkan. Hasil EDS dipakai sebagai materi untuk menetapkan aspek yang menjadi prioritas dalam planning peningkatan dan pengembangan sekolah pada RPS/RKS dan RAPBS/RKAS.
Laporan hasil EDS dipakai oleh Pengawas untuk kepentingan Monitoring Sekolah oleh Pemda (MSPD) sebagai materi penyusunan perencanaan pendidikan pada tingkat kabupaten/kota.
2. Apa yang diperoleh sekolah dari hasil EDS?Seberapa baik kinerja sekolah? Dengan EDS akan diperoleh gosip mengenai pengelolaan sekolah yang telah memenuhi SNP untuk dipakai sebagai dasar penyusunan RPS/RKS dan RAPBS/RKAS.
Bagaimana mengetahui kinerja sekolah sesungguhnya? Dengan EDS akan diperoleh gosip ihwal kinerja sekolah yang bekerjsama dan gosip tersebut diverifikasi dengan bukti-bukti fisik yang sesuai.
Bagaimana memperbaiki kinerja sekolah? Sekolah memakai gosip yang dikumpulkan dalam EDS untuk menetapkan apa yang menjadi prioritas bagi peningkatan sekolah dan dipakai untuk mempersiapkan RPS/RKS dan RAPBS/RKAS. jangan lupa download juga aplikasi penyusunan EDS-RKS-RKAS Berbasis SPM dan SNP Kemdikbud
3. Manfaat apa yang akan diperoleh sekolah dari EDS?Adapun manfaat yang bisa sekolah peroleh dari acara EDS ini yaitu Sekolah bisa :
- mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya sebagai dasar penyusunan planning pengembangan lebih lanjut.
- mengenal peluang untuk memperbaiki mutu pendidikan, menilai keberhasilan upaya peningkatan, dan melaksanakan pembiasaan program-program yang ada.
- mengetahui tantangan yang dihadapi dan mendiagnosis jenis kebutuhan yang dibutuhkan untuk perbaikan.
- dapat mengetahui tingkat pencapaian kinerja menurut 8 SNP.
- Sekolah sanggup menyediakan laporan resmi kepada para pemangku kepentingan ihwal kemajuan dan hasil yang dicapai.
EDS dilaksanakan setiap tahun sekali
5. Bagaimana bentuk Instrumen EDS?Selamat tiba di Guruprofe.blogspot.com Instrumen EDS terdiri dari 8 (delapan) bab sesuai dengan 8 SNP. Setiap bab terdiri atas :
- Serangkaian pertanyaan terkait dengan SNP sebagai dasar bagi sekolah dalam memperoleh gosip kinerjanya yang bersifat kualitatif.
- Setiap standar bisa terdiri dari beberapa aspek yang menawarkan citra lebih menyeluruh .
- Setiap aspek dari standar terdiri dari 4 tingkat pencapaian : tingkat pencapaian 1 berarti kurang, 2 berarti sedang, 3 berarti baik, dan 4 berarti amat baik.
- Tiap tingkatan pencapaian mempunyai beberapa indikator.
- Pada bab tamat dari aspek setiap standar, terdapat halaman rekapitulasi untuk menuliskan hasil penilaian pencapaian yang diperoleh. Halaman rekapitulasi ini terdiri dari bukti fisik yang menguatkan ratifikasi atas tingkat pencapaian, deskripsi umum temuan yang diperoleh untuk menilai aspek tersebut, dan penentuan tingkat pencapaian kinerja sekolah.
- Sejumlah pertanyaan terkait dengan 8 SNP yang paling akrab hubungannya dengan mutu pembelajaran dan aspek-aspek yang perlu dikembangkan bagi keperluan penyusunan planning peningkatan sekolah.
- Tingkat pencapaian pada tiap Standar dalam Instrumen ini sanggup dipakai sekolah untuk menilai kinerjanya pada standar tertentu.
Selamat tiba di Guruprofe.blogspot.com Untuk teladan lengkap Instrumen EDS bisa bapak ibu guru download melalui tautan yang kami sematkan dibawah
Intrumen Evaluasi Diri Sekolah (EDS) SD- Angket GURU SD.doc
- Angket Kepala Sekolah SD.doc
- Angket KOMITE SEKOLAH SD.doc
- Angket SISWA SD.doc
- Demo Instrumen EDS SD update.xlsx
- Demo Instrumen EDS SD.xls
- TELAAH SILABUS RPP SD.doc
- Angket GURU SMP.doc
- Angket KEPALA SEKOLAH SMP.doc
- Angket KOMITE SEKOLAH SMP.doc
- Angket SISWA SMP.doc
- Demo Instrumen EDS Sekolah Menengah Pertama update.xlsx
- Demo Instrumen EDS SMP.xlsx
- TELAAH SILABUS RPP-SMP.doc
- Angket GURU SMA.doc
- Angket KEPALA SEKOLAH SMA.doc
- Angket KOMITE SEKOLAH SMA.doc
- Angket SISWA SMA.doc
- Demo Instrumen EDS Sekolah Menengan Atas update.xlsx
- Demo Instrumen EDS SMA.xlsx
- TELAAH SILABUS RPP-SMA.doc
- Angket GURU SMK.doc
- Angket KEPALA SEKOLAH SMK.doc
- Angket KOMITE SEKOLAH SMK.doc
- Angket SISWA SMK.doc
- Demo Instrumen EDS Sekolah Menengah kejuruan update.xlsx
- Demo Instrumen EDS SMK.xlsx
- TELAAH SILABUS RPP_SMK.doc
Anggota TPS secara bersama mencermati Instrumen EDS pada setiap aspek dari setiap standar. Sebaiknya perlu disiapkan peraturan menteri, indikator atau peraturan pemerintah yang berkaitan dengan SNP sebagai rujukan.
Berdasarkan kondisi aktual sekolah, anggota TPS menilai apakah sekolah mereka termasuk dalam tingkatan 1, 2, 3 atau 4 dalam pencapaian 8 SNP ini. Misalnya pada Standar Isi ada aspek kesesuaian dan relevansi kurikulum serta aspek penyediaan kebutuhan untuk pengembangan diri. Bisa saja aspek kesesuaian dan relevansi kurikulum berada di tingkat 4, tapi aspek kebutuhan untuk pengembangan diri ada di tingkat 2. Ini tidak menjadi masalah. Tingkat pencapaian pada setiap standar menggambarkan keadaan menyerupai apa kondisi kinerja sekolah pada ketika dilakukan penialian terkait dengan pertanyaan tertentu.
Setelah memilih tingkat pencapaiannya, sekolah perlu menyertakan bukti fisik atas pengakuannya. Contoh bukti fisik atas keikutsertaan masyarakat dalam kehidupan sekolah berupa rapat komite sekolah, notulen, daftar hadir, dan undangan.
Hasil semua penilaian dan penentuan tingkat pencapaian kinerja sekolah untuk aspek tertentu pada setiap standar ditulis pada lembar laporan penilaian atau rekapitulasi dengan menyertakan bukti fisik yang sesuai (lihat keterangan pada nomor 5 di atas).
Sekolah menetapkan tingkat pencapaian kinerja dan bukan hanya sekedar menawarkan tanda cek (contreng) pada setiap butir dalam Instrumen EDS.
Tingkat pencapaian kinerja sekolah bisa berbeda dalam aspek yang berbeda pula. Hal ini penting lantaran sekolah harus menawarkan laporan kinerja apa adanya. Dalam pelaksanaan EDS yang dilakukan setiap tahun, sekolah mempunyai dasar aktual aspek dan standar yang memerlukan perbaikan secara terus-menerus.
Dengan memakai Instrumen EDS ini, sekolah sanggup mengukur pengaruh kinerjanya terhadap pembelajaran penerima didik. Sekolah juga sanggup menyelidiki hasil dan tindak lanjutnya terhadap perbaikan layanan pembelajaran yang diberikan dalam memenuhi kebutuhan pembelajaran penerima didik.
7. Bukti apa yang sanggup ditunjukkan?Bukti fisik yang menggambarkan tingkat pencapaian harus sesuai dengan aspek atau standar yang dinilai. Untuk itu perlu dimanfaatkan banyak sekali sumber gosip yang sanggup dijadikan sebagai bukti fisik contohnya kajian catatan, hasil observasi, dan hasil wawancara/konsultasi dengan pemangku kepentingan menyerupai komite sekolah, orang tua, guru-guru, siswa, dan unsur lain yang terkait.
Perlu diingat bahwa gosip kualitatif yang menggambarkan kenyataan sanggup berasal dari gosip kuantitatif. Sebagai contoh, Rencana Pelaksanaan Pengajaran (RPP) tidak sekedar merupakan catatan mengenai bagaimana pengajaran dilaksanakan. Keberadaan dokumen kurikulum bukan satu-satunya bukti bahwa kurikulum telah dilaksanakan.
Berbagai jenis bukti fisik sanggup dipakai sekolah sebagai bukti tingkat pencapaian tertentu. Selain itu, sekolah perlu juga memperlihatkan sumber bukti fisik lainnya yang sesuai.
8. Bagaimana proses EDS membantu penyusunan planning pengembangan sekolah?TPS menganalisis gosip yang dikumpulkan, menggunakannya untuk mengidentifikasi dan menetapkan prioritas yang selanjutnya menjadi dasar penyusunan RPS/RKS dan RAPBS/RKAS.
Berdasarkan hasil EDS, sekolah membuatkan RPS dengan prioritas peningkatan mutu kinerja sekolah yang dirumuskan secara jelas, sanggup diobservasi dan diukur. Dengan demikian, RPS menjadi dokumen kinerja sekolah yang mencakup aspek implementasi, skala prioritas, batas waktu, dan ukuran keberhasilannya.
Proses EDS berkaitan dengan aspek perubahan dan peningkatan. Upaya perubahan dan peningkatan tersebut hanya bermanfaat apabila diwujudkan dalam perencanaan bagi peningkatan mutu pendidikan dan hasil berguru penerima didik. Diharapkan dengan adanya ragam data dan gosip yang diperoleh dari hasil EDS, sekolah bukan saja sanggup merumuskan perencanaan pengembangan dengan tepat, akan tetapi penilaian kemajuan di masa depan juga akan lebih gampang dilakukan dengan tersedianya data yang sanggup dipercaya. Hal tersebut dengan sendirinya memudahkan sekolah untuk memperlihatkan hasil-hasil upaya peningkatan mereka setiap saat.
9. Laporan apa yang perlu disiapkan?Sekolah menyusun laporan hasil EDS dengan memakai format yang terpisah, yang menyajikan tingkat pencapaian serta bukti-bukti yang digunakannya. Hasil EDS dipakai untuk dasar penyusunan RPS sekolah, namun dilaporkan juga ke Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota atau Kandepag untuk dianalisis lanjut dengan memanfaatkan EMIS (Educational Management Information System/Sistem Informasi Manajemen Pendidikan) bagi keperluan perencanaan dan banyak sekali acara peningkatan mutu lainnya.
Laporan sekolah yang mengungkapkan banyak sekali temuan sanggup dipakai untuk melaksanakan validasi internal (menilai dan mencocokkan) oleh pengawas sekolah, dan validasi external dengan memakai beberapa sekolah oleh Kelompok Kerja Pengawas Sekolah (KKPS) pada tingkat kecamatan dengan sumbangan staf penjaminan mutu dari LPMP.
Hasil EDS merupakan bab yang penting dalam acara monitoring kinerja sekolah oleh pemerintah kawasan dalam rangka penjaminan dan peningkatan mutu pendidikan. Jangan lupa Download Contoh Laporan Evaluasi Diri Sekolah - klik disini
Demikian info ihwal Evaluasi Diri Sekolah (EDS) yang bisa admin postingkan. Semoga bermanfaat dan menambah wawasan pembaca. Berikutnya silahkan lihat Pedoman EDS Tahun 2016