Ketika diakhir pembelajaran atau penilaian simpulan semester biasanya guru/pendidik mengevaluasi semua hasil mencar ilmu siswa mulai dari nilai harian, ujian perbab, md semester, ujian praktek, ujian akhr semester bahkan guru mengevaluasi perilaku dan sifat siswa. Tidak dipungkiri lagi jikalau nilai raport siswa dipengaruh oleh perilaku atau sifat siswa terhadap guru yang mengajarnya. Dari hasil korelasi antara hasil mencar ilmu dan sikat siswa biasanya disimpulkan sebagai berikut:
- Hasil mencar ilmu elok dan memiliki perilaku yang baik maka nilai raportnya bisa dipastikan bagus
- Hasil mencar ilmu elok tetapi memiliki perilaku yang kurang baik maka nilai raportnya kemungkinan akan bagus
- Hasil mencar ilmu jelek tetapi memiliki perilaku yang baik maka biasanya nilai raportnya akan dibantu menjadi bagus
- Hasil mencar ilmu jelek dan memiliki perilaku jelek juga maka dipastikan nilai raportnya akan jelek atau biasanya tidak tuntas
Bagaimana dengan siswa bapak dan ibu guru? Persentase manakah yang lebih besar di sekolah bapak/ibu guru? Setiap guru/pendidik niscaya mengharapkan memiliki siswa dengan hasil mencar ilmu yang elok dan dsertai perilaku yang baik tetapi siswa dengan huruf ini jarang ditemukan, kemungkinan hanya 10 – 20% dari semua jumlah siswa di sekolah.
Biasanya guru akan merefleksi, mengevaluasi dan mulai mempersiapkan seni administrasi gres untuk menngkatkan minat siswa untuk mencar ilmu dan memperbaikinya di semester yang akan datang. Guru akan berusaha bagaimana caranya membuat siswa termotivasi meningkatkan hasil mencar ilmu (nilai ulangan/ujian) dan memperbaiki perilaku siswa yang kurang baik menjadi baik. Sehngga bisa membuat siswa dengan hasil mencar ilmu yang elok dan memiliki perilaku yang baik.
Pendekatan yaitu hal yang pertama dilakukan oleh seorang guru kepada siswa untuk mengetahui/mencar tahu secara eksklusif kepada siswa seberapa berhasil pembelajaran pada sebelumnya, apa saja yang perlu ditingkatkan. Sharing eksklusif dengan siswa akan sedikit membantu guru untuk merefleksi cara mengajar guru tersebut. Akan tetapi akan sangat sulit sekali mencari siswa yang bisa diajak sharing dan bisa menjaga diam-diam antara guru dan siswa. biasanya jikalau sudah bersahabat atau terbuka dengan guru sswa tidak segan menceritakan segala hal keadaan di dalam kelas mereka. jadi guru lebih gampang mencari gosip dan bisa sesegara mungkin menuntaskan masalah/kendala yang terjadi untuk menunjang keberhasilan KBM. Dengan mengetahui segala gosip wacana siswa guru lebih gampang melaksanakan pendekatan dengan setiap siswa dan membentuk huruf yang gres siswa tersebut
Selamat tiba di Guruprofe.blogspot.com Hal-hal yang dicari tahu wacana siswa misalnya:
1. hambatan belajar,
cari tahu alasan kurangnya minat mencar ilmu siswa, contohnya dikelas siswa sering melamun, ngantuk atau bahkan tertidur pada dikala mencar ilmu di kelas. Mungkin dikarenakan adanya persoalan disekolah/diluar sekolah, kurangnya waktu untuk istirahat alasannya sibuk bermain atau bahkan bekerja diluar jam sekolah, kurangnya kemudahan yang dicukupi alasannya hambatan ekonomi orang renta atau bahkan memang alasannya kurangnya daya serap otak. Beiilah motivasi sesering mungkin tipe siswa menyerupai ini semisalnya yang punya hambatan alasannya sibuk bekerja diluar jam sekolah berilah pengertian jikalau kiprah mencari nafkah dan mencukupi kebutuhannya yaitu orang tuanya bukan ia sendiri. Dengan sering diberi motivasi akan meningkatkan motivasi siswa belajar. Siswa akan paham bagaimana dan apa yang harus dilakukan kedepannya. Pengarahan dari guru secara eksklusif akan memberi instruksi kepada siswa harus bagaiman siswa mempertanggungjawabkan tugasnya sebagai pelajar.
2. sobat perkelompok,
biasanya siswa di sekolah membentuk kelompok pertemanan (genk). Hal ini biasanya akan menghipnotis contoh mencar ilmu siswa. apakah ia berteman dengan kelompok sering belajar/membahas soal ketika berkumpul atau berteman dengan kelompok yang hobbynya main saja. Pemilihan sobat sangat kuat dengan contoh pikir seseorang. Pengarahan dari guru untuk pemilihan sobat sejawat/teman tongkrongan yang baik lambat laun akan merubah contoh pikir siswa. secara perlahan siswa akan mencari sobat gres yang sesuai dengan instruksi guru dan akan merubah contoh pikir dan kebiasaan yang lebih baik.
3. kehidupan di rumah,
bagaimana kebiasan/aktivitas siswa di rumah. Guru mengetahui semua persoalan di rumah siswa bukan berarti harus ikut campur dan berusaha menuntaskan persoalan pribadi siswa tetapi setidaknya guru paham dan mengerti bagaimana harus menyikapi tingkah siswa selama berada di lingkungan sekolah. Misalnya sswa yang bermasalah di rumah diajak bercerita humor atau diikutkan ke bebrapa organisasi di sekolah untuk menyibukan siswa dan memperlihatkan kesempatan kepada siswa menyalurkan emosi dengan cara yang positif. Sehingga siswa tersebuut lebih bersemangat bukan hanya memikirkan persoalan di rumahnya.
Pendekatan guru kepada siswa dilakukan untuk lebih mempermudah guru mengubah contoh pikir siswa wacana mencar ilmu dan sekolah. Sekaligus menunjang keberhasilan guru mencapai tujuan pembelajaran ketika mengajar di kelas. Semakin berhasil suatu pendekatan kepada siswa maka keberhasilan ketercapaian tujuan pembelajaran semakin berhasil alasannya siswa tidak segan untuk bertanya wacana mater pembelajaran yang kurang mengerti dan menjadikan perilaku keterbukaan siswa wacana keadaan kelas.
EmoticonEmoticon