Masalah utama seorang penerima didik dikala menghadapi sekolah yaitu “MALAS” apalagi jikalau guru/pendidik mulai memberikan bahan pembelajaran. 5 menit waktu berguru berjalan mulai ada penerima didik yang ngantuk, permisi keluar, tiduran di meja, ngobrol dengan teman, menggambar hal-hal asing di lembar belakang buku. Kenapa hal ini sering terjadi? Karena mereka malas mengikuti pelajaran. Entah itu sebab bahan pelajaran yang kurang menarik, cara guru memberikan bahan pembelajaran yang monoton, tapi yang niscaya penerima didik ini belum paham pentingnya pendidikan dan resiko bagi masa depan mereka.
Menjelaskan dan menciptakan penerima didik paham pentingnya pendidikan bagi masa depan mereka yaitu kiprah seorang pendidik. Karena kiprah seorang pendidik bukan hanya meberikan bahan pelajaran tetapi juga menciptakan paham untuk apa bahan yang telah diberikan. Bukan hanya menciptakan cerdas dan hafal satu buku tetapi juga menciptakan paham untuk apa kecerdasan yang peseerta didik miliki. Ada banyak penerima didik yang tidak paham untuk apa mereka berdiri pagi dan berangkat ke sekolah bahkan hingga ada yang dipaksa orang tuanya untuk sekolah.
Bagaimana penerima didik sanggup menjadi cerdas jikalau motivasi untuk berguru saja tidak ada. Kenapa pentingnya motivasi? Karena semangat berguru tidak selalu ada bagi seorang pelajar sebab beberapa hal contohnya sebab duduk masalah keluarga, konflik pertemanan, mungkin bahkan bermasalah pribadi dengan pendidik di sekolah. Tidak semua duduk masalah penerima didik harus diketahui dan diselesaikan oleh pendidik. Karena setiap penerima didik memiliki kehidupan pribadi yang tidak sanggup pendidik ikut campur kecuali mereka sendiri yang dongeng dan meminta untuk dicarikan solusinya. Yang hanya bsa dilakukan oleh pendidik yaitu menciptakan penerima didik tetap semangat berguru dan mengarahkan mereka menjadi pribadi yang lebih baik. Untuk menjaga semangat berguru penerima didik mereka harus diberi motivasi ketika semangat berguru mereka melemah. Bagaimana caranya?
1. Peserta didik mungkin bosan dengan bahan maka sisihkanlah beberapa waktu atau bahkan benar-benar mengosongkan jam pelajaran untuk sharing dengan sedikit menyisipkan makna pentingnya pendidikan, buat games menarik yang akan memicu semangat dan berkompetisi dalam belajar, atau contohnya cerita-cerita unyu dengan penerima didik untuk mendekatkan diri dengan mereka.
2. Jangan terlalu sering murka dikelas apalagi dengan alasan yang tidak jelas. Kendalikanlah emosi dan verbal ketika berhadapan dengan penerima didik apalagi ketika memperlihatkan bahan pelajaran. Ketika ingin murka alihkanlah suasana berguru angker dengan merubah acara berguru dengan hal lain contohnya dongeng atau main kuis. Suasana yang nyaman akan menciptakan penerima didik semangat berguru sebab yang sanggup mngendalikan suasana berguru di kelas yaitu pendidik.
3. Secara bersiklus berilah motivasi kepada penerima didik dengan menyisipkan makna pentingnya pendidikan bagi masa depan mereka. contohnya dengan menceritakan atau nonton film perjalanan hidup (documenter/draw my life) orang-orang sukses yang sanggup menjadi wangsit mereka untuk berubah. Mendengarkan atau membacakan kata-kata motivasi yang akan mengingatkan tujuan mereka sekolah. Peserta didik perlu diberikan instruksi harus diapakan masa depan mereka sebab sangat aneka macam penerima didik yang resah harus menjadi apa di masa depan mereka, untuk mengarahkannya yaitu kiprah pendidik.
4. Memberikan suatu komitmen kepada penerima didik yang akan dijadikannya motivasi untuk mencapai tujuan yang dijanjikan dengan pendidik terkhusus kepada penerima didik yang memiliki nilai terendah di kelas. Misalnya menjanjikan sesuatu kepada penerima didik yang menerima nilai tertinggi/sempurna pada dikala ujian apalagi kepada penerima didik yang malas berguru dan memiliki nilai rendah pada ujian sebelumnya. Demikianlah beberapa tips dari penulis untuk memotivasi berguru penerima didik. Semoga bermanfaat (:
EmoticonEmoticon